• Call us free 24/7 : +62-251-8434218
  • info@vibrationmeter.id
img-Cara Kalibrasi Vitec Velocity Transducer

Cara Kalibrasi Vitec Velocity Transducer

Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah memahami karakteristik sensor yang akan dikalibrasi. Kita dapat jadikan referensi pada datasheet sensor atau sertifikat kalibrasi yang diberikan oleh Manufacturer. Untuk konteks ini, kami akan menggunakan datasheet yang tersedia di situs web Manufacturer. Berikut adalah tangkapan layar dari datasheet tersebut:

Kotak merah menandakan informasi penting terkait Frequency Response. Sedangkan kotak biru menunjukkan informasi yang diperlukan untuk Amplitude Response. Jenis sensor ini adalah self-generating power, yang berarti tidak memerlukan sumber daya/power eksternal.

Proses kalibrasi Vibration Sensor dilakukan melalui dua tahapan, yaitu:

1. Frequency Response

Dalam pengujian ini, sensor diuji secara individual, dipasang pada shaker table di unit 9100D/9110D

The Modal Shop, dan dihubungkan ke BNC Test Sensor In untuk mengukur nilai sensitivitas aktual. Contoh mounting sensor pada 9110D

Data yang dibutuhkan dari datasheet di atas meliputi:

  • Nilai sensitivitas sensor: 200 mV
  • Rentang Frequency Response: 20 hingga 1500 Hz
  • Toleransi sensitivitas sensor pada Respons Frekuensi: ± 5% (dihitung dengan 200 mV x 5% = 10 mV), yang berarti batas toleransi atas adalah 210 mV dan batas toleransi bawah adalah 190 mV.

Set up Test Point:

Mengacu pada American Petroleum Institute Standard 670 “Machinery Protection Systems” rekomendasi untuk titik pengujian akselerometer dan sensor kecepatan menyarankan pengujian pada frekuensi berikut: 10, 20, 50, 61.44, 100, 200, 500, 1000, 2000, 5000, dan 10000 Hz.

Berdasarkan datasheet sensor, Frequency Response nya adalah 20 hingga 1500 Hz dengan toleransi 5%, sehingga kita akan menguji Frequency Response sensor tersebut pada titik-titik berikut:

20, 50, 61, 100, 200, 500, 1000 & 1500 Hz

Justifikasi Pass/Fail:

Jika nilai sensitivitas sensor pada setiap titik uji berada dalam kisaran 190 mV – 210 mV, maka sensor dianggap lulus/pass. Sebaliknya, jika hasilnya tidak memenuhi kriteria tersebut, sensor dinyatakan gagal/fail dan disarankan untuk tidak digunakan lagi atau menggantinya dengan sensor baru.

Dengan menggunakan model 9110D, hasil pengujian akan tersimpan secara otomatis dalam memori internal dan dapat mencetak sertifikat hasil kalibrasi seperti contoh berikut:

Lanjut ke tahapan berikut nya

2. Amplitude Response / Linearity

Pada tahap ini, sensor yang telah memenuhi kriteria pada Frequency Response akan dihubungkan dengan Reading Device, yang dapat berupa HMI/DCS/SCADA (baik yang terpasang secara permanen di fasilitas maupun yang portable).

Contoh:

Set up Test Point:

Untuk sensor Vitec, range pengetesan Amplitude response nya adalah:

  • 0.2 – 8.0 in/s Pk dengan toleransi 2% Atau
  • 0.1 – 10.0 in/s pk dengan toleransi 3%

Praktik terbaik adalah memasukkan nilai alert dan alarm ke dalam titik uji.

Misalnya, jika nilai alert ditetapkan pada 2 in/s dan alarm pada 4 in/s, maka titik uji yang akan digunakan adalah:

1, 2, 3, 4, 5 in/s pk.

Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan pembacaan pada Shaker table dengan Reading Device. Sebagai contoh, jika kita menetapkan nilai amplitudo sebesar 1 In/s pk pada Shaker table, periksa pada reading device apakah nilainya juga menunjukkan 1 In/s pk ataukah terdapat deviasi. Catat nilai dari kedua tampilan tersebut untuk dibandingkan persentasenya dalam template yang telah disediakan oleh The Modal Shop.

Justifikasi Pass/Fail:

Bandingkan nilai yang ditampilkan di layar 9100D/9110D (Know Value) dengan hasil pembacaan yang muncul di HMI/DCS/SCADA (Measured Value) . Jika deviasi berada dalam kisaran 2-3%, maka sistem pemantauan getaran berfungsi dengan baik. Lakukan pengujian pada titik alert dan alarm, serta periksa lampu indikator yang menyala pada setiap nilai alert dan alarm.

This website uses cookies to improve your experience. By using this website you agree to our Data Protection Policy.

Read more